TUGAS STELA KULIAH TM 04 (Pertemuan ke Empat)


NAMA            : NURLAILI HABIBI DANATA
NIM                : 165040201111092
KELAS           : A

TUGAS SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE EMPAT

A.    ISTILAH-ISTILAH PADA MINGGU KE EMPAT
1.      Pendekatan sintetik : Pendekatan sintetik merupakan suatu pendekatan yang membagi permukaan tanah sebagai suatu satuan peta tanah dengan cara mengamati, mendeskripsikan, dan mengklasifikasikan profil tanah sesuai dengan taksonomi yang digunakan sebagai acuan dan memberi batasaan pada peta tanah.
2.      Pendekatan analitik : Pendekatan analitik yaitu pendekatan yang membagi peta tanah berdasarkan pada pengamatan sifat-sifat tanah yang dapat diketahui secara eksternal seperti tekstur, struktur, konsistensi, hingga topografi, bahan induk, dan jenis vegetasi yang tumbuh di sekiranya.
3.      Foto udara : merupakan foto permukaan bumi yang diperoleh dari hasil pemotretan dengan menggunakan kamera pada ketinggian tertentu dalam ruang lingkup atmosfer.
4.      Citra satelit :  merupakan pengganti foto udara, skalanya disesuaikan dengan skala peta tanaah yang dihasilkan.
5.      Data iklim dan hidrologi : Informasi mengenai iklim diperlukan dalam, mendukung perencanaan dan dan pelaksanaan pertanian, meliputi penilaian kesesuaian lahan, penentuan tempat dan waktu tanam, pola tanam dan analisis resiko pertanian yang mungkin dapat terjadi.
6.      Data geologi dan bahan induk : Informasi geologi dan pengetahuan tentang litologi setempat menentukan penetapan nama bahan induk.
B.     RESUME TATAP MUKA KE EMPAT
Tahap persiapan dalam survey tanah :
1.      Menentukan tujuan survey tanah
Tujuan survey tanah dibagi menjadi dua yaitu survey bertujuan umum dan survey bertujuan khusus. Survey tujuan umum, biasanya menghasilkan peta pedologi, diperuntukkan bagi daerah yang kurang berkembang atau daerah-daerah yang informasi mengenai tanahnya masih sangat kurang. Sedangkan survei bertujuan khusus dilakukan jika telah diketahui tujuan dan kegunaan survei tersebut, misalnya untuk irigasi, penanaman tanaman tertentu. Survei ini biasanya dilakukan pada daerah yang sudah berkembang (berpenduduk padat).
2.      Mengestimasi biaya survey tanah
Biaya survei antara lain biaya transportasi dan akomodasi ke dan di daerah survei, pembelian bahan dan alat seperti peta, foto udara, citra satelit, bahan dan alat gambar alat tulis, peralatan survei, peralatan berkemah, bahan kimia analisis contoh tanah, perbanyakan laporan-dan peta-peta, lumpsum tenaga pelaksana, asuransi dan biaya lak terduga (overheads).
3.      Merumuskan kerangka acuan (TOR= Terms of reference)
TOR ini mengurikan tentang tujuan survei, bahan dan alat yang digunakan, metode survei, macam analisis, susunan organisasi, dana yang diperlukan, macam peta dan laporan yang dihasilkan dan lain-lain.
4.      Membuat surat perjanjian kerjasama
Surat Perjanjian Kerjasama perlu dilakukan agar kedua belah pihak mempunyai landasan dan kekuatan hokum.
5.      Mengurus perijinan
Mengurus surat-surat ijin dari penguasa wilayah yang bersangkutan.
6.      Mengumpulkan data-data (laporan dan peta) sekunder
a.       keadaan iklim dan hidrologi
b.      keadaan geologi dan bahan induk
c.       keadaan topografi (relief dan lereng)
d.      keadaan vegetasi dan penggunaan lahan
e.       keadaan tanah
f.       keadaan sosial ekonomi daerah survey
7.      Melakukan pengadaan Foto Udara dan Citra Satelit
Peta foro udara dapat digunakan pada secara tifga dimensi, maun klem
8.      Menyiapkan Peta Dasar
Peta yang diperlukan antara lain :
a.       Peta dasar
b.      Peta geologi
c.       Peta tanah
d.      Peta tata guna lahan
9.      Melakukan lnterpretasi Foto Udara dan Citra Satelit
            Idealnya skala foto udra yang digunakan untuk survei tanah adalah 2 kali lebih besar dari skala peta publikasi (peta yang akan dihasilkan).
10.  Menyiapkan Peta Lapangan
Peta lapangan merupakan peta rencana rintisan (rencana pengamatan). Peta ini dibuat pada peta wujud lahan sehingga perlu diperhatikan letak sebaran dan proporsi “daerah kunci” atau key area. Dalam melakukan peta kerja dapat dilakukan  dengan cara menentukan titik observasi lapangan yang disesuaikan dengan :
-          Pendekatan yang digunakan  (Sintetik atau analitik)
-           Tujuan Pemetaan (Umum atau Khusun)
-          Ketersediaan peta/foto udara/citra satelit
-           Pengalaman tim survei
-          Skala pemetaan yang akan dihasilkan
11.  Menyusun Jadwal Pelaksanaan
Setelah semua persiapan dilakukan, hal selanjutnya yang di persiapkan adalah dengan menyusun jadwal pelaksanaan yang akan dilaksanakan. Semua kegiatan termasuk survey tanah akan berjalan dengan baik apabila jadwal yang dibuat sebaik mungkin pula.
12.  Menyiapkan Alat dan Bahan Survei
Alat dan bahan yang diprtlukan, harus segera dipersiapkan sedini mungkin, agar tidak ada barang yang tertinggal. Jika terdapat alat maupun bahan yang tertinggal maka akan dapat menghambat kelancaran pelaksanaan survey yang akan dilakukan.
C.    DISKUSI
1.      Mengapa perlu ditentukan luasan SPT terkecil 0.4 cm2?
Jawab : Karena pada semua satuan peta tanah yang dipetakan pada foto udara tidak akan serupa keadaanya dengan aslinya, maka perlu ditetapkan satuan peta minimum, selain itu juga agar memudahkan perhitungannya, untukukuran SPT dibawah 0,4 terlalu kecil dan sulit dalam mendeleniasi. Apabila digunakan luasan SPT yang kurang dari 0,4 cm, luasan  wilayahnya  tidak  dapat  digambarkan  dalam  peta  karena banyak  bagian-bagian  dari  peta  tanah  yang  tidak  saling  berhubungan  akan  terhapus  dari  peta  karena  ukuran  yang  terlalu  kecil.  Dan dalam  luasan  SPT  terkecil  tersebut  bertujuan untuk  memudahkan  menghitung  dan  memperkirakan  perbesaran  dalam  keadaan  yang sebenarnya dalam pembuatan peta.
2.      Apakah dibenarkan kita membesarkan peta analog (misalnya peta tanah cetak) dgn scanner/foto copy  skala 1 : 250.000 menjadi 1 : 50.000? JELASKAN
Jawab :, Karena apabila kita membesarkan skala peta, akan semakin kecil kenampakkan wilayah yang digambarkan dan semakin sedikit  pula jumlah dan macam pengamatan yang dilakukan persatuan luasan tertentu. Sebaliknya apabila kita mengecilkan skala peta, semakin luas areal kenampakkan permukaan bumi yang tergambar dalam peta dan semakin banyak pula jumlah dan macam pengamatan yang dilakukan persatuan luasan tertentu. Jika kita membesarkan peta analog dengan scanner/foto copy yang awalnya berskla 1 : 250.000 menjadi 1 : 50.000 berarti kenampakan peta akan semakin detail, karena yang awalnya tiap 1cm dalam peta mewakili 2500 m keadaan sebenarnya dilapang lalu kemudian kita ruba menjadi tiap 1 cm dalam peta mewakili 500 m keadaan sebenarnya. Dengan begitu kenampakan peta akan lebih jelas dan detail.
3.      Skala peta
a.       Berapa luas di lapangan untuk suatu SPT berukuran 0.8 cm2 pd peta berbagai skala seperti pada butir-butir di bawah?
b.      Berapa intensitas pengamatan untuk peta berbagai skala seperti pada butir-butir di bawah?
                                                              i.      Eksplorasi (1: 1000.000)
                                                            ii.      Tinjau (1:250.000)
                                                          iii.      Semi detil (1:50.000)
                                                          iv.      Detil (1:25.000)
                                                            v.      Sangat Detil (1:5 000)
Jawab :
Diketahui :
-          Luas spt = 0,8 cm2
-          Skala peta eksplorasi = 1: 1000.000
-          Skala peta tinjau = 1:250.000
-          Skala peta semi detil = 1:50.000
-          Skala peta detil = 1:25.000
-          Skala peta sangat detil =  1:5.000
Ditanya :
a.       Luas spt sebenarnya=…?
b.      Intensitas pengamatan untuk peta berbagai skala tersebut=…?
Jawab :
a.       Luas sebenarnya
-          Peta eksplorasi
Luas sebenarnya    = luas pada peta x skala
                                                      = 0,8 x (1.000.000)2
                                                      = 8 x 1x1011
                                                      = 8 x 1011 cm2
                                                      = 80 km2
                                                                        = 8000 ha
-          Peta tinjau
Luas sebenarnya    = luas pada peta x skala
= 0,8 x (250.000)2
= 0,8 x 6,25x1010
= 5 x 1010 cm2
= 5 km2
= 500 ha
-          Peta semi detil
Luas sebenarnya    = luas pada peta x skala
= 0,8 x (50.000)2
= 0,8 x 2,5x109
= 2 x 109 cm2
= 0,2 km2
= 20 ha
-          Peta detil
Luas sebenarnya    = luas pada peta x skala
= 0,8 x (25.000)2
= 0,8 x 625x106
= 500 x 106 cm2
= 0,05 km2
= 5 ha
-          Peta sangat detil
Luas sebenarnya    = luas pada peta x skala
= 0,8 x (5.000)2
= 0,8 x 25x106
= 20 x 106 cm2
= 0,002 km2
= 0,2 ha
b.      Intensitas pengamatan untuk peta berbagai skala tersebut
-          Skala peta eksplorasi = 1: 1000.000
Pada tingkat eksplorasi, pengamatan tanah cukup dilakukan pada 2 – 5 titik setiap 100.000 Ha. Berarti untuk 1 titik pengamtan adalah setiap 20.000 – 50.000 Ha.
-          Skala peta tinjau = 1:250.000
Pada tingkat tinjau, pengamatan tanah dilakukan 1 titik pengamatan setiap 12,5 km2.
-          Skala peta semi detil = 1:50.000
Pada tingkat semi detail, pengamatan tanah dilakukan 1 titik pengamtan setiap 50 Ha.
-          Skala peta detil = 1:25.000
Pada tingkat detail, pengamatan tanah dilakukan 1 titik pengamtan setiap 12,5 Ha.
-          Skala peta sangat detil =  1:5.000
Pada tingkat sangat detail, pengamatan tanah dilakukan pada 2 titik setiap 1 Ha. Berarti untuk 1 titik pengamtan adalah setiap 0,5 Ha.


           

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MEMBUAT GOOGLE FORM UNTUK BERBAGAI KEPERLUAN

TUGAS STELA KULIAH TM 03